Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan sejak menjadi sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman. Siti menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Imam . Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri.
TAKUT! Takut akan penolakan, takut jika Imam tidak merasakan hal yang sama,takut kalau Imam tidak menerimanya sebagai temannya lagi,takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Imam dan dengan harapan, bahwa Imam lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Siti.
Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Imam dan Siti pergi ke arah yang berlainan. Imam melanjutkan studinya ke keluar negeri,sedangkan Siti mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat,saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Siti merindukan Imam akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Imam bagaimana perasaan cintanya, jika Imam kembali.
Dan tiba-tiba, surat dari Imam terhenti. Siti menulis kepadanya, tetapi tidak ada jawaban.
di mana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya.Dua tahun berlalu dan Siti tetap berharap bahwa Imam akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat.Dan doanya terkabul.
Dia menerima surat dari Imam , mengatakan…! ” Siti, aku punya kejutan untukmu…temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi. Cinta dan cium Imam”
Siti berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu.
Ketika harinya telah tiba, Siti menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Imam kesana kemari. Tetapi tidak dilihatnya Imam . Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi.
Dia begitu perhatian melihat Siti, “Hai! Aku Angie, temannya Imam.Kamu Siti?” tanyanya. Siti menganggukkan kepala. “Maaf, aku punya kabar buruk bagimu. Imam tidak akan datang. Dia tidak akan datang lagi,” kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Siti.
Siti tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar!!! Apa yang telah terjadi?? Siti bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. “di mana Imam ? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku…” Siti memohon kepada si wanita.
Si wanita melihat dengan cermat ke Siti dan dia menepuk pundak Siti dan mengatakan, “ALAMAK SITI… INI IKE IMAM…APAKAH IKE TERLIHAT CANTIK SEKARANG? AIH….AIH……YEY NGGAK BISA NGENALIN IKE LAGI YAH??? IHHH…SEBEL DEH…..!!!”
Dan kemudian Siti langsung pingsan…
***LABEL***
- 7 popular (8)
- biodata (3)
- cerita (25)
- FOTO FILM KOREA (5)
- FOTO KOREA (2)
- lirik lagu korea (7)
- sinopsis (5)
10 Apr 2011
Kisah Cinta
Di suatu pulau kecil ada seorang gadis bernama CINTA dan teman-temannya namanya kecantikan, kesedihan, kegembiraan, kekayaan, mereka hidup berdampingan dengan baik namun suatu ketika datang
badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu
semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri,CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan smentara itu air smakin naik membasahi kakinya tak lama CINTA melihat Kekayaan sdang mengayuh perahu'kekayaan!kekayaan! tolong aku!,' teriak CINTA' Aduh! maaf, CINTA' kata kekayaan" aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam lagipula tak ada tempat lagi bagimu.CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya " kegembiraan! tolong aku ! " teriak CINTA namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dpt mendengar teriakan CINTA, air semakin tinggi dan CINTA smakin panik.
Tak Lama lewatlah kecantikan " Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, " teriak CINTA lg " Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini " sahut kecantikan.CINTA sdih skali mendengarnya ia mlai menangis terisak-isak Saat itulah lewat kesedihan " Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, " kata cinta " Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, " kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.CINTA putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lgi.Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tdk mengetahui siapa yang menolongnya, CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu " Yang tadi adalah WAKTU ," kata penduduk itu "Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ? Aku tdk mengenalinya Bahkan teman2ku yg mengenalku pun enggan menolong" Tanya CINTA heran " Sebab HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU"
badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu
semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri,CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan smentara itu air smakin naik membasahi kakinya tak lama CINTA melihat Kekayaan sdang mengayuh perahu'kekayaan!kekayaan! tolong aku!,' teriak CINTA' Aduh! maaf, CINTA' kata kekayaan" aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam lagipula tak ada tempat lagi bagimu.CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya " kegembiraan! tolong aku ! " teriak CINTA namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dpt mendengar teriakan CINTA, air semakin tinggi dan CINTA smakin panik.
Tak Lama lewatlah kecantikan " Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, " teriak CINTA lg " Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini " sahut kecantikan.CINTA sdih skali mendengarnya ia mlai menangis terisak-isak Saat itulah lewat kesedihan " Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, " kata cinta " Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, " kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.CINTA putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lgi.Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tdk mengetahui siapa yang menolongnya, CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu " Yang tadi adalah WAKTU ," kata penduduk itu "Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ? Aku tdk mengenalinya Bahkan teman2ku yg mengenalku pun enggan menolong" Tanya CINTA heran " Sebab HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU"
Cintaku Tersimpan Dilemari
“Sudahlah ana, lupakan dia,kemal tidak akan menghubungi km lgi..percaya q!!”
“enggak,q masih percaya dia ,q ingin menunggunya lgi dia pasti menghubungi q ,dia pasti akan mengucapkan selamat tahun baru padaku..” kata q tegas
“yasudah itu terserah kmu..!! ana dan hati kecilnya terus beradu untuk meyakinkan hatinya.
berkali kali ia melihat handphonenya kemudian menchargenya kembali,siapa tahu saat kemal mencoba menghubunginya,ternyata hpnya tak dapat dihubungi karena dalam keadaan lowbat.Tapi tetap saja tak ada tanda-tanda kemal menghubungi ana walaupun baterai di handphone nya terisi penuh.kini waktu hampir menunjukkan pukul 23.55 wib,padahal ana sudah menunggunya sejak sore tadi.saat hari belum gelap.
"Kemal km dimana??lihatlah q,q rindu kmu"bisik ana pada sang malam.
Diluar sana terlihat ramai sekali oleh suara petasan.sepertinya disetiap sudut gang terdengar suara gemuruh petasan,seakan akan dunia ini sedang mengalami perang dunia II seperti saat jepang membombardir negara AS dipearl harbour secara habis habisan dan kepulan asap terlihat di mana mana,tp sepertinya teriakan disini bukan teriakan ketakutan ataupun tangisam melainkan teriakan bahagia dan canda tawa warga komplek itu.
terlihat kembang api dan petasan dinyalakan,sungguh indah,memang pemandangan yang sangat indah malam ini.tapi bagiku tak indah melainkan biasa saja.karena keindahan itu tak ada tak datang dan tak mengucapkan selamat tahun baru padaku.
semua ini semakin tak berarti ketika waktu menunjukan pukul 00.00 kemal tak juga menghubungiku.
aku tersenyum kecut melihat diriku sendiri dan pasti hati kecilku sedang mentertawakan aku.dan terus mengejek kebodohanku.
”sudah ku bilang kan kemal tidak akan menghubungimu lgi apalagi datang menemuimu,sungguh naif dirimu”
“sudah diam kau,q lelah ,q ingin tidur”
ana pergi meninggalkan smua keramaian itu lalu terlelap dalam mimpi.
…………………………………………***……………………………………
“seandainya kau tau q akan selalu sayang,jangan pernah engkau lupakan kenangan pernah kenal dengan q selama ini”
“q tak akan pernah melupakan kmu rif,apalagi kenangan ini,,tidak..tidak akan”
Balas ku padanya
"andaikan q bukan milik siapapun,kmu pasti mau denganku kan ana??"
"huuuuhhhh knpa km bilang begitu ....................."
………………………………………***…………………………………..
“sudah kubilang ana,km jangan mencintai kemal ,berteman sajalah sama dia”
“q juga gak tau cz rasa itu datang dengan sendirinya dan q gak bisa menolaknya dari hatiku fit..”
"mungkin karena q terpesona dengan dirinya saat pertemuan pertama kali dengannya atau entahlah sejak kapan q merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya,aku tak tahu dan aku lupa"
………………………..***……………………………………………………
“aku memang lagi malas sms ,sibuk dan tak sempat”
“tapi kenapa mal ?tanya q penuh harap
kemal tak kunjung membalasnya yang berarti dia tak ingin lagi melanjutkan hubungan yang lebih dekat dengan ana.
…………………..***…………………………………………………………..
pagi ini aku harus cepat-cepat pergi kebank,karena harus membayar pendaftaran USM STAN.q pergi kesalah satu bank swasta yang ada di bilangan jakarta.Disana terlihat begitu megahnya bangunan itu.Perlahan tapi pasti q melangkah untuk memasukinya,mataku pun langsung tertuju pada salah seorang teller disana,lalu kuhampiri tanpa memperdulikan siapa pun yg ada didalam ruangan itu untuk mengambil nomor urut.saat q menghampiri tempat untuk nomor urut itu tiba2 q melihat seorang lelaki yang pernah kukenal sebelumnya sedang duduk ditempat nomor antrian dan sepertinya dia pun melihatku,aku bergegas tak memperdulikannya dan pura2 untuk tidak melihatnya.Tapi usahaku sia sia karena stelah berhasil mengambil nomor urut itu q terpaksa harus menuju tempat menunggu antrian.
"Kemal" bisikku dalam hati
Dia tersenyum ramah begitu pula aku,dan aku pun duduk disebelahnya.walaupun diantara kita terlihat belum ada yg siap untuk bertemu dan bertatap muka seperti ini .
Tak henti-hentinya jantungku terus berdegub kencang,seakan-akan seluruh kerangka dalam tubuh ku ini akan melepas satu persatu.
"Ya Alloh tolonglah aku" bisikku
"selanjutny Nomor urut 14"kata seorang penjaga bank itu,untuk menghentikan obrolan kami.
"Sepertinya itu q,duluan ya?"kataku padanya
"oke"
"see U"
setelah selesai melakukan transaksi dengan pihak teller q bergegas meninggalkan tempat itu.dan kembali kutemui kemal.
"jadi kan anterin q pulang?"
lalu dia mengantarku pulang sampai kerumah.
"maafkan aku ana,sekarang aku sudah dengan yang lain" seperti itulah kira-kira ekspresi yg terbaca diwajahnya
"iya q tahu n q mengerti,mungkin rasa ini selamanya akan kupendam dalam hati dan tak akan pernah kuungkapkan" bisik nya dalam hati
.........***.................................
Ana terus memperhatikan kotak kecil itu,kotak yang ingin dia berikan pada kemal beberapa bulan yang lalu,ketika kemal merayakan hari lahirnya.Berhari hari ana terus bersabar menunggunya ,mencoba untuk mengerti aktivitas dan kesibukannya.Walaupun hati kecilnya selalu menolak dan sakit karena rindu yang tersimpan dan terpendam.
tapi ana terus mencoba mempercayai hatinya,percaya bahwa dia merasakan hal yang sama dengannya,yaitu perasaan rindu dan cinta yang belum sempat terungkapkan.Percaya bahwa dia akan datang dan mengatakan betapa rindunya dia padaku.dan terus menanti hari hari special bersama dengannya lagi.
waktu pun cepat berlalu dari hari kehari berganti minggu keminggu bahkan tak terasa sudah melewati 4 tahun lebih dia menunggu sesuatu yang tak pasti.Menunggu setiap hari sabtu dan minggu di rumahnya,barangkali kemal akan datang untuk menemuiya.tapi sepertinya semua itu telah sia sia karena pada akhirnya setiap penantian ana ,kemal tak pernah datang untuk menemuinya.
"bukankah dirimu sendiri kan ana,yg rela menggadaikan cintamu pada kemal demi kesembuhan kemal waktu itu,dan Alloh sudah mengabulkan permohonanmu,seharusnya kamu senang dan gak bole mengeluh lagi,dan seharusnya kamu bahagia melihat dia bersama yang lain" kata hatinya
"iya ,tapi tolong bantu q untuk mengikhlaskan cintanya"
kini ana sadar bahwa cinta kemal memang bukan untuk dirinya melainkan untuk wanita lain yang jauh berada diluar sana dan tak pernah tahu siapa orangnya.dan dia hanya mengharapkan suatu saat akan ada cinta sejati yang bisa mengambil lambang cintanya yang tersimpan dilemari.Lalu memberikan kotak kecil itu untuk lambang cinta sejatinya…
Saat terdiam tiba-tiba salah seorang sahabatnya menghampirinya..
"ana,kau tahu apa yg dikatakan kemal kemaren padaku?"
"tidak" jawab ana pasrah sambil menggelengkan kepala dan terlihat lesu
"sebenarnya,wanita yg dicintai kemal selama ini adalah kmu,wanita yg bernama ANA ,dia bersama wanita itu karena dia fikir kmu tidak mencintainya"
……………………………The end………………………………………………
“enggak,q masih percaya dia ,q ingin menunggunya lgi dia pasti menghubungi q ,dia pasti akan mengucapkan selamat tahun baru padaku..” kata q tegas
“yasudah itu terserah kmu..!! ana dan hati kecilnya terus beradu untuk meyakinkan hatinya.
berkali kali ia melihat handphonenya kemudian menchargenya kembali,siapa tahu saat kemal mencoba menghubunginya,ternyata hpnya tak dapat dihubungi karena dalam keadaan lowbat.Tapi tetap saja tak ada tanda-tanda kemal menghubungi ana walaupun baterai di handphone nya terisi penuh.kini waktu hampir menunjukkan pukul 23.55 wib,padahal ana sudah menunggunya sejak sore tadi.saat hari belum gelap.
"Kemal km dimana??lihatlah q,q rindu kmu"bisik ana pada sang malam.
Diluar sana terlihat ramai sekali oleh suara petasan.sepertinya disetiap sudut gang terdengar suara gemuruh petasan,seakan akan dunia ini sedang mengalami perang dunia II seperti saat jepang membombardir negara AS dipearl harbour secara habis habisan dan kepulan asap terlihat di mana mana,tp sepertinya teriakan disini bukan teriakan ketakutan ataupun tangisam melainkan teriakan bahagia dan canda tawa warga komplek itu.
terlihat kembang api dan petasan dinyalakan,sungguh indah,memang pemandangan yang sangat indah malam ini.tapi bagiku tak indah melainkan biasa saja.karena keindahan itu tak ada tak datang dan tak mengucapkan selamat tahun baru padaku.
semua ini semakin tak berarti ketika waktu menunjukan pukul 00.00 kemal tak juga menghubungiku.
aku tersenyum kecut melihat diriku sendiri dan pasti hati kecilku sedang mentertawakan aku.dan terus mengejek kebodohanku.
”sudah ku bilang kan kemal tidak akan menghubungimu lgi apalagi datang menemuimu,sungguh naif dirimu”
“sudah diam kau,q lelah ,q ingin tidur”
ana pergi meninggalkan smua keramaian itu lalu terlelap dalam mimpi.
…………………………………………***……………………………………
“seandainya kau tau q akan selalu sayang,jangan pernah engkau lupakan kenangan pernah kenal dengan q selama ini”
“q tak akan pernah melupakan kmu rif,apalagi kenangan ini,,tidak..tidak akan”
Balas ku padanya
"andaikan q bukan milik siapapun,kmu pasti mau denganku kan ana??"
"huuuuhhhh knpa km bilang begitu ....................."
………………………………………***…………………………………..
“sudah kubilang ana,km jangan mencintai kemal ,berteman sajalah sama dia”
“q juga gak tau cz rasa itu datang dengan sendirinya dan q gak bisa menolaknya dari hatiku fit..”
"mungkin karena q terpesona dengan dirinya saat pertemuan pertama kali dengannya atau entahlah sejak kapan q merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya,aku tak tahu dan aku lupa"
………………………..***……………………………………………………
“aku memang lagi malas sms ,sibuk dan tak sempat”
“tapi kenapa mal ?tanya q penuh harap
kemal tak kunjung membalasnya yang berarti dia tak ingin lagi melanjutkan hubungan yang lebih dekat dengan ana.
…………………..***…………………………………………………………..
pagi ini aku harus cepat-cepat pergi kebank,karena harus membayar pendaftaran USM STAN.q pergi kesalah satu bank swasta yang ada di bilangan jakarta.Disana terlihat begitu megahnya bangunan itu.Perlahan tapi pasti q melangkah untuk memasukinya,mataku pun langsung tertuju pada salah seorang teller disana,lalu kuhampiri tanpa memperdulikan siapa pun yg ada didalam ruangan itu untuk mengambil nomor urut.saat q menghampiri tempat untuk nomor urut itu tiba2 q melihat seorang lelaki yang pernah kukenal sebelumnya sedang duduk ditempat nomor antrian dan sepertinya dia pun melihatku,aku bergegas tak memperdulikannya dan pura2 untuk tidak melihatnya.Tapi usahaku sia sia karena stelah berhasil mengambil nomor urut itu q terpaksa harus menuju tempat menunggu antrian.
"Kemal" bisikku dalam hati
Dia tersenyum ramah begitu pula aku,dan aku pun duduk disebelahnya.walaupun diantara kita terlihat belum ada yg siap untuk bertemu dan bertatap muka seperti ini .
Tak henti-hentinya jantungku terus berdegub kencang,seakan-akan seluruh kerangka dalam tubuh ku ini akan melepas satu persatu.
"Ya Alloh tolonglah aku" bisikku
"selanjutny Nomor urut 14"kata seorang penjaga bank itu,untuk menghentikan obrolan kami.
"Sepertinya itu q,duluan ya?"kataku padanya
"oke"
"see U"
setelah selesai melakukan transaksi dengan pihak teller q bergegas meninggalkan tempat itu.dan kembali kutemui kemal.
"jadi kan anterin q pulang?"
lalu dia mengantarku pulang sampai kerumah.
"maafkan aku ana,sekarang aku sudah dengan yang lain" seperti itulah kira-kira ekspresi yg terbaca diwajahnya
"iya q tahu n q mengerti,mungkin rasa ini selamanya akan kupendam dalam hati dan tak akan pernah kuungkapkan" bisik nya dalam hati
.........***.................................
Ana terus memperhatikan kotak kecil itu,kotak yang ingin dia berikan pada kemal beberapa bulan yang lalu,ketika kemal merayakan hari lahirnya.Berhari hari ana terus bersabar menunggunya ,mencoba untuk mengerti aktivitas dan kesibukannya.Walaupun hati kecilnya selalu menolak dan sakit karena rindu yang tersimpan dan terpendam.
tapi ana terus mencoba mempercayai hatinya,percaya bahwa dia merasakan hal yang sama dengannya,yaitu perasaan rindu dan cinta yang belum sempat terungkapkan.Percaya bahwa dia akan datang dan mengatakan betapa rindunya dia padaku.dan terus menanti hari hari special bersama dengannya lagi.
waktu pun cepat berlalu dari hari kehari berganti minggu keminggu bahkan tak terasa sudah melewati 4 tahun lebih dia menunggu sesuatu yang tak pasti.Menunggu setiap hari sabtu dan minggu di rumahnya,barangkali kemal akan datang untuk menemuiya.tapi sepertinya semua itu telah sia sia karena pada akhirnya setiap penantian ana ,kemal tak pernah datang untuk menemuinya.
"bukankah dirimu sendiri kan ana,yg rela menggadaikan cintamu pada kemal demi kesembuhan kemal waktu itu,dan Alloh sudah mengabulkan permohonanmu,seharusnya kamu senang dan gak bole mengeluh lagi,dan seharusnya kamu bahagia melihat dia bersama yang lain" kata hatinya
"iya ,tapi tolong bantu q untuk mengikhlaskan cintanya"
kini ana sadar bahwa cinta kemal memang bukan untuk dirinya melainkan untuk wanita lain yang jauh berada diluar sana dan tak pernah tahu siapa orangnya.dan dia hanya mengharapkan suatu saat akan ada cinta sejati yang bisa mengambil lambang cintanya yang tersimpan dilemari.Lalu memberikan kotak kecil itu untuk lambang cinta sejatinya…
Saat terdiam tiba-tiba salah seorang sahabatnya menghampirinya..
"ana,kau tahu apa yg dikatakan kemal kemaren padaku?"
"tidak" jawab ana pasrah sambil menggelengkan kepala dan terlihat lesu
"sebenarnya,wanita yg dicintai kemal selama ini adalah kmu,wanita yg bernama ANA ,dia bersama wanita itu karena dia fikir kmu tidak mencintainya"
……………………………The end………………………………………………
Aku Akan Selalu Mencintai Kamu
"Kamu ko cantik banget sih..." kata-kata itulah yang pertama kali muncul pada comment foto profil yang baru saja ku upload... Robby, nama di samping komentar itu. senior di SMU ku itu berpostur tinggi, kulit coklat, mata yang bijak, cukuplah untuk manjadikannya sebagai salah seorang selebriti di sekolah. yang jelas banyak teman-temanku yang mengidolakan sosok yang satu ini. Sedangkan aku ???
Aku sudah punya seseorang yang aku idolakan. Revan namanya. walaupun tidak begitu jelas kapan kita jadian, tapi hubungan yang kita punya ini spesial. Revan adalah tipe cowo yang kalau dilihat sekilas ngga ada yang menarik, tampangnya selalu acak-acakan, ditambah penampilannya yang tampak seperti orang yang belum mandi menutupi wajahnya yang sebenarnya cakep (ini bukan pembenaran yah..) tapi serius... kalau saja dia mau menuruti apa yang aku suruh.. seperti ... mmm... mandi dua kali sehari... terus... ah sisiran... terus... pakai baju yang bersih... mungkin semua orang akan sadar kalau dia itu cakep... tapi ya sudahlah.. yang penting aku bisa menikmati perhatian dari senior + pacarku yang the one and only ini. mungkin orang bilang ini cinta monyet... tapi aku bener-bener menyayangi Revan... aku sendiri ngga tau kenapa... yang jelas, sejak dia bilang tidak bisa lepas dari aku. sejak saat itu juga aku merasakan hal yang sama... walaupun dia secara resmi ngga pernah nembak aku, tapi aku tahu kalau dia sayang sama aku... dari coklat yang sering dia selipkan di tas ku bersama catatan kecil yang bertuliskan "Aku kok kangen yah...???" atau "Chika Chantik Chayank nonton yuk" atau catatan-catatan yang selalu membuatku ngga bisa berhenti menyayangi dia..
Oh iya aku chika, murid kelas 2 SMU. dalam waktu 1 bulan, 2 minggu dan 2 hari lagi umurku akan genap menginjak usia yang ke 17... Sweet Seventeen
oh god .. ga kebayang aku udah nungguin masa-masa ini sejak kelas 1 SMP. dan rasanya semua yang aku inginkan sudah lengkap..
aduh chika kamu ko udah nge-rencanain buat selingkuh sih...?? nanti dulu... coba ku ingat-ingat dulu...
hmm...
oh.. ingat sekarang... aku dulu sering mendengar kalau sekarang itu jamannya emansipasi wanita, jadi aku berpikiran "emang cowo aja yang boleh selingkuh.. cewe juga boleh dong..."
well... paling ngga itu yang aku pikirkan dulu.. sekarang...?? udah ngga dong... lagi pula siapa juga yang mau selingkuh kalo udah dapet perhatian seperti yang diberikan oleh cowo seganteng dan sebaik Revan.
uuuhhhh jadi kangen....
Revan lagi apa yah??
Tanganku reflek mengambil hp yang dari tadi tergeletak tidak bersuara. dan jariku dengan cepat mengetikkan sebaris sms kepada pacarku tersayang...
"lagi apa chayanknya chika??"
SEND...
ugh... ko ga ada reportnya sih?? apa hpnya Revan lagi ngga aktif??
ugh susah deh... udah seringkali aku bilang untuk mengganti hp bututnya itu... kan bete kalo pas lagi pengen kangen-kangenan hpnya selalu low bat.. uugh.. nyebelin ah..
"Bu... ko komentar fansnya ga dibales.. kasian tuh..." sebuah pesan di inbox fb mengingatkanku kembali pada comment tadi. Uty... si biang gosip yang selalu update ini lagi-lagi ngomporin aku untuk merespon Robby.. belakangan ini Robby memang tampak agresif memberi perhatian kepadaku dan aku tidak akan sadar kalau bukan karena si miss comel Uty yang selalu memberikan penekanan pada setiap perlakuan Robby padaku.. dasar manusia kompor... untung aku ngga ngasih tau Revan... huuh pasti di damprat tuh si Uty.. Robby juga ga jelas nih.. walaupun ngga terlalu akrab, dia dan Revan kan teman sekelas.. apa ngga risih dia nge-deketin cewe temen sekelasnya??
"Males ah... ntar terjadi perang dunia... " balas ku kepada Uty..
"Ah ... cuma bales comment sih masih wajar kali bu..." kembali Uty berusaha meyakinkanku
"Yey.. dasar kompor"
"Eh bu... si Robby nelpon gw minta nomer lu nih.. gw kasih yah.. kayanya dia udah ngebet banget tuh..hehehe"
"Eh jangan... ah elu Ty.. suka ngga jelas.."balasku dengan cepat
Tiba tiba terdengar lagu jangan pernah menyerahnya The Massive di
HP ku tanda ada telephone masuk...
gila si Robby beneran nelpon.... niat banget sih...
karena malas harus berbasa-basi.. langsung saja ku tekan tombol reject untuk mengakhiri panggilan Robby.
dan langsung saja aku menelpon Uty untuk menyampaikan complain..
"Ah..elu ty... si Robby nelpon gw tuh... kan males banget gw"
" Terus ..terus..dia ngomong apa..?" jawab Uty bersemangat
"Gw reject"
" yaaah... payah nih... ngga bakat jadi seleb"
"Seleb dari hongkong.. kalo Revan tau kan ngga enak.."
"Ah ... Revan ngga akan gw kasih tau kok.. tenang aja.."
"Iya... Revan ngga lu kasih tau .. tapi semua orang di sekolah pasti lu kasih tau kan..."
"hehehe... ngga kok.. cuma anak-anak kelas aja..."
"Udah ah... dasar kompor... besok aja gw caci maki elu di kelas...ngga puas gw kalo di telephone..." umpatku sambil memutuskan panggilan...
Tidak beberapa lama kemudian Robby kembali menelpon... uhh.. ngga kapok-kapok ini orang...
tanpa berpikir panjang kembali ku reject panggilan itu.. tapi dia tetap mencoba untuk menelpon berulang kali... dan berulang kali juga ku reject panggilan itu.. hingga akhirnya dia berhenti menelpon juga...
Gila ni orang.. usahanya keras juga.. apa emang dia udah ngebet banget yah..
duh chika... GR banget sih... tapi beneran... niat juga dia nelpon sampai berkali-kali...
Suara SMS masuk tiba-tiba membuyarkan lamunanku... duuh... maunya apa sih..
dengan sedikit kesal ku baca SMS dari Robby yang baru masuk...
"Chika sorry mengganggu... tadi gw disuruh Ical untuk ngabarin ke elu kalo Revan ketabrak mobil... sekarang keadaannya kritis di UGD rumah sakit yang deket sekolah...-ROBBY-"
...
...
...
ya Tuhan....
Jantungku seakan berhenti..
Perasaanku ngga menentu...
Air mata perlahan mengalir dari mataku yang terasa perih terpejam..
Revan....
Tiba-tiba badanku terasa lelah... lemah...
aku terjatuh... ke lantai yang dingin... tak tahu musti bagaimana..
Tiba-tiba HP ku kembali berbunyi.. kali ini yang terdengar adalah lagu ku mencintaimu nya ungu
Revan...
semangatku seakan pulih... tanganku langsung menyambar HP yang tergeletak di samping tempatku terjatuh....
"Revan kamu ngga apa-apa ...???" tanyaku panik...
"Halo ... Chika... " suara wanita di ujung telephone terdengar menahan tangis..ternyata mamanya Revan yang menelpon aku..
"Iya tante.. Revannya ngga apa-apa tante.." jawabku tak sabar.
"Revan... sudah ngga ada Chika... Revan sudah meninggalkan kita....."
Sudah.... habis sudah tenaga ku.. terkulai lemas tak berpengharapan...
Ya Tuhan... begitu cepat kau panggil dia.. begitu cepat kau pisahkan kami.. disaat cinta kami mulai bersemi...
disaat kami sudah tidak terpisahkan....
Sudah tidak ada lagi kekuatanku untuk mengangkat HP saat terdengar SMS masuk...
Ya Tuhan kabar apalagi ini... aku sudah tidak kuat mendengar kabar buruk lagi...
Perlahan ku raih HP itu.... ku baca tanpa semangat sms yang masuk....
Air mataku berlinang tak terbendung membaca sms yang ternyata telah dikirim satu jam yang lalu...dari Revan
"Chika Chayank... Maafin aku yah... tadi siang aku ngga nganter kamu pulang... aku di disuruh Pak Hadi ngeberesin kelas... kamu jangan marah yah...kan kamu tahu walau bagaimanapun,
Aku akan selalu mencintai kamu"
Aku sudah punya seseorang yang aku idolakan. Revan namanya. walaupun tidak begitu jelas kapan kita jadian, tapi hubungan yang kita punya ini spesial. Revan adalah tipe cowo yang kalau dilihat sekilas ngga ada yang menarik, tampangnya selalu acak-acakan, ditambah penampilannya yang tampak seperti orang yang belum mandi menutupi wajahnya yang sebenarnya cakep (ini bukan pembenaran yah..) tapi serius... kalau saja dia mau menuruti apa yang aku suruh.. seperti ... mmm... mandi dua kali sehari... terus... ah sisiran... terus... pakai baju yang bersih... mungkin semua orang akan sadar kalau dia itu cakep... tapi ya sudahlah.. yang penting aku bisa menikmati perhatian dari senior + pacarku yang the one and only ini. mungkin orang bilang ini cinta monyet... tapi aku bener-bener menyayangi Revan... aku sendiri ngga tau kenapa... yang jelas, sejak dia bilang tidak bisa lepas dari aku. sejak saat itu juga aku merasakan hal yang sama... walaupun dia secara resmi ngga pernah nembak aku, tapi aku tahu kalau dia sayang sama aku... dari coklat yang sering dia selipkan di tas ku bersama catatan kecil yang bertuliskan "Aku kok kangen yah...???" atau "Chika Chantik Chayank nonton yuk" atau catatan-catatan yang selalu membuatku ngga bisa berhenti menyayangi dia..
Oh iya aku chika, murid kelas 2 SMU. dalam waktu 1 bulan, 2 minggu dan 2 hari lagi umurku akan genap menginjak usia yang ke 17... Sweet Seventeen
oh god .. ga kebayang aku udah nungguin masa-masa ini sejak kelas 1 SMP. dan rasanya semua yang aku inginkan sudah lengkap..
- Punya pacar yang sayang banget sama aku.......check
- Dapat rangking minimal 10 besar........check
- Masuk Ipa.......hmmm.. mudah-mudahan sih masuk..... jadi.....check
- Mulai bikin tabungan......... check
- Punya selingkuhan......
aduh chika kamu ko udah nge-rencanain buat selingkuh sih...?? nanti dulu... coba ku ingat-ingat dulu...
hmm...
oh.. ingat sekarang... aku dulu sering mendengar kalau sekarang itu jamannya emansipasi wanita, jadi aku berpikiran "emang cowo aja yang boleh selingkuh.. cewe juga boleh dong..."
well... paling ngga itu yang aku pikirkan dulu.. sekarang...?? udah ngga dong... lagi pula siapa juga yang mau selingkuh kalo udah dapet perhatian seperti yang diberikan oleh cowo seganteng dan sebaik Revan.
uuuhhhh jadi kangen....
Revan lagi apa yah??
Tanganku reflek mengambil hp yang dari tadi tergeletak tidak bersuara. dan jariku dengan cepat mengetikkan sebaris sms kepada pacarku tersayang...
"lagi apa chayanknya chika??"
SEND...
ugh... ko ga ada reportnya sih?? apa hpnya Revan lagi ngga aktif??
ugh susah deh... udah seringkali aku bilang untuk mengganti hp bututnya itu... kan bete kalo pas lagi pengen kangen-kangenan hpnya selalu low bat.. uugh.. nyebelin ah..
"Bu... ko komentar fansnya ga dibales.. kasian tuh..." sebuah pesan di inbox fb mengingatkanku kembali pada comment tadi. Uty... si biang gosip yang selalu update ini lagi-lagi ngomporin aku untuk merespon Robby.. belakangan ini Robby memang tampak agresif memberi perhatian kepadaku dan aku tidak akan sadar kalau bukan karena si miss comel Uty yang selalu memberikan penekanan pada setiap perlakuan Robby padaku.. dasar manusia kompor... untung aku ngga ngasih tau Revan... huuh pasti di damprat tuh si Uty.. Robby juga ga jelas nih.. walaupun ngga terlalu akrab, dia dan Revan kan teman sekelas.. apa ngga risih dia nge-deketin cewe temen sekelasnya??
"Males ah... ntar terjadi perang dunia... " balas ku kepada Uty..
"Ah ... cuma bales comment sih masih wajar kali bu..." kembali Uty berusaha meyakinkanku
"Yey.. dasar kompor"
"Eh bu... si Robby nelpon gw minta nomer lu nih.. gw kasih yah.. kayanya dia udah ngebet banget tuh..hehehe"
"Eh jangan... ah elu Ty.. suka ngga jelas.."balasku dengan cepat
Tiba tiba terdengar lagu jangan pernah menyerahnya The Massive di
HP ku tanda ada telephone masuk...
gila si Robby beneran nelpon.... niat banget sih...
karena malas harus berbasa-basi.. langsung saja ku tekan tombol reject untuk mengakhiri panggilan Robby.
dan langsung saja aku menelpon Uty untuk menyampaikan complain..
"Ah..elu ty... si Robby nelpon gw tuh... kan males banget gw"
" Terus ..terus..dia ngomong apa..?" jawab Uty bersemangat
"Gw reject"
" yaaah... payah nih... ngga bakat jadi seleb"
"Seleb dari hongkong.. kalo Revan tau kan ngga enak.."
"Ah ... Revan ngga akan gw kasih tau kok.. tenang aja.."
"Iya... Revan ngga lu kasih tau .. tapi semua orang di sekolah pasti lu kasih tau kan..."
"hehehe... ngga kok.. cuma anak-anak kelas aja..."
"Udah ah... dasar kompor... besok aja gw caci maki elu di kelas...ngga puas gw kalo di telephone..." umpatku sambil memutuskan panggilan...
Tidak beberapa lama kemudian Robby kembali menelpon... uhh.. ngga kapok-kapok ini orang...
tanpa berpikir panjang kembali ku reject panggilan itu.. tapi dia tetap mencoba untuk menelpon berulang kali... dan berulang kali juga ku reject panggilan itu.. hingga akhirnya dia berhenti menelpon juga...
Gila ni orang.. usahanya keras juga.. apa emang dia udah ngebet banget yah..
duh chika... GR banget sih... tapi beneran... niat juga dia nelpon sampai berkali-kali...
Suara SMS masuk tiba-tiba membuyarkan lamunanku... duuh... maunya apa sih..
dengan sedikit kesal ku baca SMS dari Robby yang baru masuk...
"Chika sorry mengganggu... tadi gw disuruh Ical untuk ngabarin ke elu kalo Revan ketabrak mobil... sekarang keadaannya kritis di UGD rumah sakit yang deket sekolah...-ROBBY-"
...
...
...
ya Tuhan....
Jantungku seakan berhenti..
Perasaanku ngga menentu...
Air mata perlahan mengalir dari mataku yang terasa perih terpejam..
Revan....
Tiba-tiba badanku terasa lelah... lemah...
aku terjatuh... ke lantai yang dingin... tak tahu musti bagaimana..
Tiba-tiba HP ku kembali berbunyi.. kali ini yang terdengar adalah lagu ku mencintaimu nya ungu
Revan...
semangatku seakan pulih... tanganku langsung menyambar HP yang tergeletak di samping tempatku terjatuh....
"Revan kamu ngga apa-apa ...???" tanyaku panik...
"Halo ... Chika... " suara wanita di ujung telephone terdengar menahan tangis..ternyata mamanya Revan yang menelpon aku..
"Iya tante.. Revannya ngga apa-apa tante.." jawabku tak sabar.
"Revan... sudah ngga ada Chika... Revan sudah meninggalkan kita....."
Sudah.... habis sudah tenaga ku.. terkulai lemas tak berpengharapan...
Ya Tuhan... begitu cepat kau panggil dia.. begitu cepat kau pisahkan kami.. disaat cinta kami mulai bersemi...
disaat kami sudah tidak terpisahkan....
Sudah tidak ada lagi kekuatanku untuk mengangkat HP saat terdengar SMS masuk...
Ya Tuhan kabar apalagi ini... aku sudah tidak kuat mendengar kabar buruk lagi...
Perlahan ku raih HP itu.... ku baca tanpa semangat sms yang masuk....
Air mataku berlinang tak terbendung membaca sms yang ternyata telah dikirim satu jam yang lalu...dari Revan
"Chika Chayank... Maafin aku yah... tadi siang aku ngga nganter kamu pulang... aku di disuruh Pak Hadi ngeberesin kelas... kamu jangan marah yah...kan kamu tahu walau bagaimanapun,
Aku akan selalu mencintai kamu"
9 Apr 2011
seseorang pasti sudah pernah yang namanya fall in Love bahkan binatang pun juga demikian karena Tuhan menciptakan makhluknya dan memberinya cinta dan sayang.
aku pernah mengalami suatu perasaan yang aneh terhadap seorang cowo sejak kelas 1 SD. maybe itu adalah my first Love ku yang bisa disebut juga dengan cinta monyet sih
hehehe
cinta pertamaku dengan seorang anak laki-laki pindahan dari SD Semarang, namanya Deni. Deni adalah anak laki-laki yang manis sama halnya denganku, hehehe. petama kali dia masuk, dia duduk di bangku depan mejaku. Dia anak yang pintar, tiap hari aku selalu dibantunya untuk mengerjakan soal-soal matematika yang menurutku sulit. Deni adalah semangat belajarku, hingga akhirnya aku berhasil meraih rangking 3 berturut-turut sampai kelas 2 SD. Namun, tak lama kemudian Deni meninggalkan diriku.
Dia pindah ke Semarang lagi karena tuntutan pekerjaan sang ayah yang berpindah-pindah tempat.
oh... Deni dimanakah kau berada sekarang. Sudah 13 tahun kita berpisah .....
aku nggak akan melupakan dirimu ...
setelah kepergian Deni dari hidupku, kini ku terpesona dengan seorang laki-laki yang pada waktu itu kita masih duduk di bangku kelas 5 SD. Sebut saja dia tomat cos wajahnya suka memerah saat dia malu, orangnya ganteng, putih n pinter dalam soal pelajaran agama.
Aku senang banget ngeliat dia tiap memakai baju kokonya. Dia putih dan bersih. Kami cinlok saat itu. N pada suatu saat perpisahan kelas 6 SD, kami mengadakan acara piknik2an ditempat yang sebetulnya ga jauh dari rumahku. Aku, dia dan teman2ku bermain di pantai Boom. Aku ingat betul, dia berenang bersama teman2nya untuk mengambil bintang laut.
Walau umur kami tergolong masih kecil banget tapi dia sangat romantis, dia memberikan aku sebuah bintang laut. Bintang laut yang Ia dapat dengan susah payah. Aku bawa bintang laut itu kerumah, aku cuci, aku keringkan dan aku buat bintang laut itu menjadi jepitan rambut. ummmm. so sweet .......
But kisah cintaku ini juga berakhir begitu saja saat kami masuk di SMP yang sama namun ada temanku yang juga menyukainya dan ..... ku relakan tomat ku itu ..... makin menyakitkan saja ....
Kisah cintaku selanjutnya adalah di bangku SMP, aku bertemu dengan anak lelaki ini saat acara MOS di SMP. Sebut saja X. hummmm.... ga perlu di ceritakan ah cos panjang banget n sakit banget hatiku sampai sekarang karena dia nggak pernah tau perasaanku dan aku pun demikian ...
T.T
For the Last, kini aku masuk di SMA yang tergolong favorit di Pekalongan. tepatnya SMA N 3 Pekalongan.Aku adalah murid yang tergolong low profile dengan tampang yang standar bahkan di bawah standar, cupu n kuper. Temanku di sana hanya beberapa orang saja so tak Mustahil kalau mereka kadang nggak mengenaliku sekarang karena dulu ku jarang keluar kelas n kalau istirahat saja harus menitip temanku Dinda n Rani yang mau ke Koperasi
Singkat ceritanya aku bertemu dengan seorang cowo yang tak pernah ku sadari akan masuk kedalam hatiku. Dia adalah Dea, ( BUAT YANG BACA G USAH MARAH KALAU DI PANGGIL DEA ). Dulu aku benci banget sama Dea. Nggak tau kenapa tiap kali ku melihatnya rasanya pengen marah n sebel banget.
Suatu saat Dinda meminjamkanku sebuah komik WITHOUT WINGS n aku suka banget dengan tokoh n ceritanya terlebih tokoh cowonya. Ummmm, mana ada sih cewe yang nggak mau dengan cowo yang berhidung mancung, manis n pintar.
wah, aku tersepona banget dengan tokoh itu. Dinda berkata padakku
" ada kok di SMA ini yang kaya kriteria mu itu Din "
" mang siapa Din ???? " tanyaku heran
" Dea, nak 2.4 "
" hah, woekz ....... nggak mau aku. ngeliatnya ja ogah "
" wah ........ masa sih ???? "
aku sebel banget dinda berbicara seperti itu.
Kelas 2 pun usai n kini ku masuk kelas 3 dengan peringkat 2 di kelasku. Aku bingung banget, wah aku masuk di IPA1. Kaget banget cos temen2nya jago2 semua,ada yang juara olimpiade fisika, matematika, biologi n etc. Kagetku meluap saat ku tau yang duduk didepanku itu adalah Dea Avega Editya.
BUSHET DAH .....
Rasa sebel selalu menyelimuti hatiku tiap aku masuk kelas. Apalagi lama kelamaan aku di jodoh2in dengan tu Dea. Suebel banget .....
tapi tak tau kenapa aku luluh juga saat memasuki semester akhir menjelang ujian, dia terkadang menjemput n mengantarku .... tapi ah, ini cuma perasaan seorang teman ja.
lambat laun dia mengucapkan kata ICH LIEBE DICH
Wah,aku nggak tau apa artinya. Dasar selau menyebalkan n bikin aku penasaran saja
Aku masih ingat dia berkata saat sms n freetalk jam 04.20 pagi. Berhari-hari aku cari apa artinya kata-kata itu n hasinya LIHIN eh maksudku NIHIL. So aku bertanya dengan seorang temanku bernama Irma
" Ir, lu tau nggak artinya ICH LIEBE DICH "
" wah, traktiran ah "
" mang artinya apaan Ir ??? " tanyaku penasaran
" itu artinya Ai siteru dalam bahasa japan "
" Woaini donk dalam bahasa mandarin " jawabku spontan
Ummmmm, nggak nyangka begitu polosnya diriku sampai ICH LIEBE DICH saja nggak tau artinya. Waktu itu Dea memberikan ku sebuah CD film dokumenter SMA 3IPA1. Saat film selesai itu adalah hal yang paling membuatku terharu. Disitu Dea menulis sebuah tulisan ....
TELAH KU TEMUKAN CINTA SEJATIKU DI 3 IPA 1 WALAU CUMA SEBENTAR
AKU BERSYUKUR TELAH MENGENALMU " I LOVE U DINA " KAN KU JADIKAN KAU SEBAGAI KENANGAN TERINDAH DALAM HIDUPKU. HATI-HATI DI JAKRTA
Aku kaget, ternyata seorang Dea bisa menyukai diriku ini ..... Aku masih bertanya-tanya sampai sekarang kenapa dia menyukaiku. Aku kan jelek,cupu,kuper n bodoh lagy. Tak ada yang lebih dariku.
T.T
Kelulusan pun tiba, aku memutuskan untuk pergi ke Bekasi karena Kakaku katanya mau mengkursuskan aku Bahasa Japan ( wlau sekarang nggak jadi sih ). Aku berpisah dengan Dea. Ku ingat saat perpisahan kami,dia menemuiku dirumah dan membawakan bekal buatku : good time, mizone n tim tam.
tau nggak botol mizone itu aku simpan sampai setengah tahun n akhirnya tanpa sepengetahuanku botol itu dibuang oleh mbakku. maybe kalau nggak dibuang mungkin sampai sekarang masih ada.
Dea mengucapkan selamat perpisahan padaku dan diantar oleh kawannya Bahar. Aku sedih banget sih cos selama ini belum pernah pacaran n pas pacaran langsung long distance gitu.
Aku memberikan kenang-kenangan padanya berupa surat cinta n permen Kiss yang bertulis Smile For Me n I Like You.
Wah,aku nggak tau kenapa aku melakukan hal itu. Lucunya saat ku dah diterminal, surat cinta itu masih ku pegang n yang ku berikan adalah sekumpulan foto KTP. Aku sms ke dia, Aku panik, Aku bingung kenapa aku ceroboh banget kaya gitu. Aku berlari keluar terminal padahal bus sebentar lagi mau berangkat aku bilang pada sang sopir
" Pak tunggu sebentar, aku ketinggalan sesuatu yang penting " kt ku berharap
" ya udah, cepetan yah karena bus yang lain sudah berangkat"
" iah Pak, makasih yah "
Aku berlari dengan kencang sampai akhirnya aku terpeleset di terminal. Aku jatuh n di bantu kakaku Arie untuk berdiri. Aku malu, tapi ... ku singkapkan rasa malu ku yang terpenting adalah surat ini harus aku tukarkan pada Dea.
Dea pun datang dengan motor dan wajah yang agak pemalu itu ( PADAHAL MALU2IN :P ). Akhirnya kami pun bertemu lagi,surat itu aku berikan.
N sampailah aku di Bekasi, kota yang membawaku untuk lebih mencintai Dea. Perasaan Cinta pun timbul n kehilangan. Dea diterima di fak Hukum UNDIP, kami semakin jauh. Namun Alhamdulillah berkat doa kami akhirnya Dea diterima di STAN Jakarta n kami pun akhirnya bertemu lagi sampai sekarang ..........
aku pernah mengalami suatu perasaan yang aneh terhadap seorang cowo sejak kelas 1 SD. maybe itu adalah my first Love ku yang bisa disebut juga dengan cinta monyet sih
hehehe
cinta pertamaku dengan seorang anak laki-laki pindahan dari SD Semarang, namanya Deni. Deni adalah anak laki-laki yang manis sama halnya denganku, hehehe. petama kali dia masuk, dia duduk di bangku depan mejaku. Dia anak yang pintar, tiap hari aku selalu dibantunya untuk mengerjakan soal-soal matematika yang menurutku sulit. Deni adalah semangat belajarku, hingga akhirnya aku berhasil meraih rangking 3 berturut-turut sampai kelas 2 SD. Namun, tak lama kemudian Deni meninggalkan diriku.
Dia pindah ke Semarang lagi karena tuntutan pekerjaan sang ayah yang berpindah-pindah tempat.
oh... Deni dimanakah kau berada sekarang. Sudah 13 tahun kita berpisah .....
aku nggak akan melupakan dirimu ...
setelah kepergian Deni dari hidupku, kini ku terpesona dengan seorang laki-laki yang pada waktu itu kita masih duduk di bangku kelas 5 SD. Sebut saja dia tomat cos wajahnya suka memerah saat dia malu, orangnya ganteng, putih n pinter dalam soal pelajaran agama.
Aku senang banget ngeliat dia tiap memakai baju kokonya. Dia putih dan bersih. Kami cinlok saat itu. N pada suatu saat perpisahan kelas 6 SD, kami mengadakan acara piknik2an ditempat yang sebetulnya ga jauh dari rumahku. Aku, dia dan teman2ku bermain di pantai Boom. Aku ingat betul, dia berenang bersama teman2nya untuk mengambil bintang laut.
Walau umur kami tergolong masih kecil banget tapi dia sangat romantis, dia memberikan aku sebuah bintang laut. Bintang laut yang Ia dapat dengan susah payah. Aku bawa bintang laut itu kerumah, aku cuci, aku keringkan dan aku buat bintang laut itu menjadi jepitan rambut. ummmm. so sweet .......
But kisah cintaku ini juga berakhir begitu saja saat kami masuk di SMP yang sama namun ada temanku yang juga menyukainya dan ..... ku relakan tomat ku itu ..... makin menyakitkan saja ....
Kisah cintaku selanjutnya adalah di bangku SMP, aku bertemu dengan anak lelaki ini saat acara MOS di SMP. Sebut saja X. hummmm.... ga perlu di ceritakan ah cos panjang banget n sakit banget hatiku sampai sekarang karena dia nggak pernah tau perasaanku dan aku pun demikian ...
T.T
For the Last, kini aku masuk di SMA yang tergolong favorit di Pekalongan. tepatnya SMA N 3 Pekalongan.Aku adalah murid yang tergolong low profile dengan tampang yang standar bahkan di bawah standar, cupu n kuper. Temanku di sana hanya beberapa orang saja so tak Mustahil kalau mereka kadang nggak mengenaliku sekarang karena dulu ku jarang keluar kelas n kalau istirahat saja harus menitip temanku Dinda n Rani yang mau ke Koperasi
Singkat ceritanya aku bertemu dengan seorang cowo yang tak pernah ku sadari akan masuk kedalam hatiku. Dia adalah Dea, ( BUAT YANG BACA G USAH MARAH KALAU DI PANGGIL DEA ). Dulu aku benci banget sama Dea. Nggak tau kenapa tiap kali ku melihatnya rasanya pengen marah n sebel banget.
Suatu saat Dinda meminjamkanku sebuah komik WITHOUT WINGS n aku suka banget dengan tokoh n ceritanya terlebih tokoh cowonya. Ummmm, mana ada sih cewe yang nggak mau dengan cowo yang berhidung mancung, manis n pintar.
wah, aku tersepona banget dengan tokoh itu. Dinda berkata padakku
" ada kok di SMA ini yang kaya kriteria mu itu Din "
" mang siapa Din ???? " tanyaku heran
" Dea, nak 2.4 "
" hah, woekz ....... nggak mau aku. ngeliatnya ja ogah "
" wah ........ masa sih ???? "
aku sebel banget dinda berbicara seperti itu.
Kelas 2 pun usai n kini ku masuk kelas 3 dengan peringkat 2 di kelasku. Aku bingung banget, wah aku masuk di IPA1. Kaget banget cos temen2nya jago2 semua,ada yang juara olimpiade fisika, matematika, biologi n etc. Kagetku meluap saat ku tau yang duduk didepanku itu adalah Dea Avega Editya.
BUSHET DAH .....
Rasa sebel selalu menyelimuti hatiku tiap aku masuk kelas. Apalagi lama kelamaan aku di jodoh2in dengan tu Dea. Suebel banget .....
tapi tak tau kenapa aku luluh juga saat memasuki semester akhir menjelang ujian, dia terkadang menjemput n mengantarku .... tapi ah, ini cuma perasaan seorang teman ja.
lambat laun dia mengucapkan kata ICH LIEBE DICH
Wah,aku nggak tau apa artinya. Dasar selau menyebalkan n bikin aku penasaran saja
Aku masih ingat dia berkata saat sms n freetalk jam 04.20 pagi. Berhari-hari aku cari apa artinya kata-kata itu n hasinya LIHIN eh maksudku NIHIL. So aku bertanya dengan seorang temanku bernama Irma
" Ir, lu tau nggak artinya ICH LIEBE DICH "
" wah, traktiran ah "
" mang artinya apaan Ir ??? " tanyaku penasaran
" itu artinya Ai siteru dalam bahasa japan "
" Woaini donk dalam bahasa mandarin " jawabku spontan
Ummmmm, nggak nyangka begitu polosnya diriku sampai ICH LIEBE DICH saja nggak tau artinya. Waktu itu Dea memberikan ku sebuah CD film dokumenter SMA 3IPA1. Saat film selesai itu adalah hal yang paling membuatku terharu. Disitu Dea menulis sebuah tulisan ....
TELAH KU TEMUKAN CINTA SEJATIKU DI 3 IPA 1 WALAU CUMA SEBENTAR
AKU BERSYUKUR TELAH MENGENALMU " I LOVE U DINA " KAN KU JADIKAN KAU SEBAGAI KENANGAN TERINDAH DALAM HIDUPKU. HATI-HATI DI JAKRTA
Aku kaget, ternyata seorang Dea bisa menyukai diriku ini ..... Aku masih bertanya-tanya sampai sekarang kenapa dia menyukaiku. Aku kan jelek,cupu,kuper n bodoh lagy. Tak ada yang lebih dariku.
T.T
Kelulusan pun tiba, aku memutuskan untuk pergi ke Bekasi karena Kakaku katanya mau mengkursuskan aku Bahasa Japan ( wlau sekarang nggak jadi sih ). Aku berpisah dengan Dea. Ku ingat saat perpisahan kami,dia menemuiku dirumah dan membawakan bekal buatku : good time, mizone n tim tam.
tau nggak botol mizone itu aku simpan sampai setengah tahun n akhirnya tanpa sepengetahuanku botol itu dibuang oleh mbakku. maybe kalau nggak dibuang mungkin sampai sekarang masih ada.
Dea mengucapkan selamat perpisahan padaku dan diantar oleh kawannya Bahar. Aku sedih banget sih cos selama ini belum pernah pacaran n pas pacaran langsung long distance gitu.
Aku memberikan kenang-kenangan padanya berupa surat cinta n permen Kiss yang bertulis Smile For Me n I Like You.
Wah,aku nggak tau kenapa aku melakukan hal itu. Lucunya saat ku dah diterminal, surat cinta itu masih ku pegang n yang ku berikan adalah sekumpulan foto KTP. Aku sms ke dia, Aku panik, Aku bingung kenapa aku ceroboh banget kaya gitu. Aku berlari keluar terminal padahal bus sebentar lagi mau berangkat aku bilang pada sang sopir
" Pak tunggu sebentar, aku ketinggalan sesuatu yang penting " kt ku berharap
" ya udah, cepetan yah karena bus yang lain sudah berangkat"
" iah Pak, makasih yah "
Aku berlari dengan kencang sampai akhirnya aku terpeleset di terminal. Aku jatuh n di bantu kakaku Arie untuk berdiri. Aku malu, tapi ... ku singkapkan rasa malu ku yang terpenting adalah surat ini harus aku tukarkan pada Dea.
Dea pun datang dengan motor dan wajah yang agak pemalu itu ( PADAHAL MALU2IN :P ). Akhirnya kami pun bertemu lagi,surat itu aku berikan.
N sampailah aku di Bekasi, kota yang membawaku untuk lebih mencintai Dea. Perasaan Cinta pun timbul n kehilangan. Dea diterima di fak Hukum UNDIP, kami semakin jauh. Namun Alhamdulillah berkat doa kami akhirnya Dea diterima di STAN Jakarta n kami pun akhirnya bertemu lagi sampai sekarang ..........
Kisah Cinta Penderita HIV/AIDS
Betapa hancurnya hari ini!!! Matahari terasa gelap, langit mendung sama seperti jiwa yang sedang aku rasakan. Tuhan memberikan cobaan terberat dalam hidupku ketika aku dinyatakan positif mengidap penyakit HIV/AIDS. Dokter mengatakan aku tertular HIV/AIDS mungkin dari minuman yang telah aku minum bersamaan dengan seorang temanku yang terkena penyakit mematikan itu dan kini temanku itu telah tiada seminggu yang lalu karena penyakitnya yang sudah menyebar dalam tubuhnya. Aku tak tahu harus berbuat apa, tak ada lagi pikiran untuk melangkah ke depan.
Dari hasil pemeriksaan, Virus tersebut sudah menyerang ke dalam tubuh dengan cepat dan aku dinyatakan akan bertahan hidup selama 6 bulan lagi. Berhari-hari aku mengunci diri di kamar untuk menenangkan diri dari kenyataan ini. Hubungan yang aku jalin selama 5 tahun bersama kekasihku, Ratu kandas setelah mengetahui bahwa aku telah terkena penyakit HIV/AIDS. Lengkap sudah penderitaanku!! Sebulan lamanya aku berdiam diri di rumah, hanya ibuku yang selalu memberiku motivasi untuk tidak menyerah dalam hidup ini. Ibu mengatakan bahwa tak ada yang mustahil di dunia ini, meski penyakitku tak dapat disembuhkan namun jika Tuhan berkehendak lain, keajaiban akan datang menyembuhkan penyakitku ini.
Memang ucapan itu membuatku tenang, namun hanya sementara saja!! Padahal hidupku saat ini bisa dibilang tidak kekurangan, hidupku yang baru berumur 20 tahun ini selalu dipenuhi jika aku menginginkan sesuatu. Aku berkata kepada Tuhan, “Jika ini jalan untukku, aku akan siap menerimanya dengan ikhlas. Namun satu permintaanku sebelum aku tiada, aku ingin merasakan pernikahan dengan seorang gadis yang mau menerimaku dengan kondisi seperti ini.” Ternyata perkataanku tadi, tak disengaja didengar oleh ibuku di balik pintu tanpa sepengetahuanku. Mendengar ucapanku tadi, Ibuku tak kuasa menahan tangis dan ingin sekali mengabulkan permohonanku itu.
Esok harinya, mengingat perkataanku tadi malam, ibuku berencana untuk mencari wanita cantik yang dibayar untuk berpura-pura menjadi kekasihku tanpa sepengetahuanku. Ibu telah mendapatkan wanita cantik itu dan wanita itu bernama putri, 19 tahun. Putri datang ke rumahku dan mengaku bahwa ia adalah anak teman ibunya yang disuruh ibunya untuk memberikan sebuah baju pesanan untuk ibuku. Tak lama kemudian, Ibu memanggilku dan menyuruhku untuk mengantarkan putri pulang karena hari sudah malam. Aku terima saja tanpa mencurigai maksud dari ibuku tadi. Aku pun berkenalan dengan putri dan mengantarkannya pulang. Selama perjalanan, aku bicara banyak dengan putri tidak termasuk penyakitku ini. Sesampainya di rumah putri, lalu putri mengucapkan terima kasih sambil memberikan nomor teleponnya padaku.
Sesampainya di rumah, putri pun mengirim pesan kepadaku untuk menanyakan apakah aku sudah sampai di rumah atau belum. Waktu ke waktu, aku mulai merasa nyaman dengan putri. Selain cantik, putri juga seorang wanita yang sangat baik dan perhatian. Tentang penyakitku ini, aku belum berani untuk mengatakannya kepada Putri, karena aku takut jika Putri mengetahui hal ini, Putri akan menjauh dariku. Esok harinya, Putri mengajakku untuk pergi berjalan-jalan ke sebuah pusat pertokoan. Sesampainya disana, kami berdua pergi ke sebuah restoran kecil dan makan siang disana. Setelah makan, kami berdua berbincang dahulu sambil beristirahat disana selepas berjalan-jalan. Pada perbincangan itu, Putri mengatakan jika ia sudah mengetahui tentang penyakitku ini dari ibuku. Jelas aku kaget mendengarnya dan mengira jika putri tak ingin lagi mendekatiku.
Ternyata, Putri tak menghiraukan masalah penyakitku ini dan ia berkata bahwa ia akan tetap bersamaku meski aku telah mengidap penyakit HIV/AIDS. Aku tak mengira, jika di dunia ini masih ada wanita cantik yang mau berteman denganku ini. Bebanku terlepas selama ini untuk merahasiakan penyakitku ini kepada Putri dan hubungan kami pun menjadi semakin dekat. Akhirnya, aku nyatakan perasaanku kepada Putri di rumahku bahwa aku mencintainya. Ucapanku tadi, membuat putri sejenak berpikir dan berdiam diri. Dalam hati, betapa bodohnya aku mengungkapkan perasaanku ini!! Mana mau Putri denganku yang mempunyai penyakit mematikan ini.
Tak lama kemudian, Putri berkata kepadaku bahwa ia merasakan hal yang sama denganku bahwa putri juga telah mencintaiku. Hidupku serasa hidup kembali dan ternyata Tuhan telah memberikan jalan untuk permohonan terakhirku ini. Kami pun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang bahagia. Mengingat hidupku yang tinggal 4 bulan lagi, aku ingin mengajak Putri untuk menikah denganku meski nantinya aku tak dapat menyentuhnya karena penyakitku ini. Yang penting, menurutku pernikahan adalah hidup yang sempurna di dunia ini sebelum masa hidupku habis.
Tugas yang diberikan Ibuku kepada putri, dilaksanakan dengan baik. Ibuku berkata kepada putri, bahwa ia akan membayar lebih kepada putri jika ia melakukan tugasnya sampai masa hidupku telah habis dan masih menjadi kekasihku. Ucapan tersebut, terdengar saat aku sedang membawakan minum untuk putri. Mendengar perkataan tersebut, jelas aku kecewa dan sangat kesal terhadap ibuku yang telah membohongiku selama ini. Ternyata itu adalah perbuatan ibuku yang menyuruh Putri untuk berpura-pura menjadi kekasihku!! Dengan cepat aku menghampiri mereka yang sedang berbincang-bincang di ruang tamu. Dengan muka marah, aku bilang kepada ibuku “Bu, apa maksud semua ini? Mengapa ibu melakukan ini semua?”. Ibu dan Putri terlihat sangat kaget dan panic saat aku berkata seperti itu. Mereka hanya diam, menundukkan kepala dan tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan yang aku berikan. “Mengapa kalian semua diam?”, tambah aku dengan nada menyentak.
Akhirnya Ibu menjawab, bahwa ia tak sengaja mendengar pembicaraanku dahulu kala yang menginginkan pernikahan sebagai permohonan terakhirku.Ibu tak tega mendengarnya dan tidak bermaksud untuk menyakiti hati aku. Ibu hanya mengira bahwa wanita mana yang mau dengan lelaki berpenyakit seperti aku ini, maka dari itu Ibu mencari seorang wanita agar aku bisa bahagia. Sementara itu, Putri hanya terdiam dan terlihat merasa bersalah. “Jadi selama ini kamu hanya mempermainkan aku dan tentang hubungan yang kita jalani ini sebenarnya hanya kebohongan saja?” Tanya Aku kepada Putri. Putri berusaha menjelaskan, namun aku tak ingin mendengarkan penjelasannya. Bagiku, semua ini sudah cukup jelas!! AKu bergegas pergi meninggalkan mereka dan keluar dari rumah.
Putri berusaha mengejarku dan memberikan penjelasan. Putri berkata “Aku minta maaf sebelumnya. Memang benar jika aku telah disuruh ibumu untuk berpura-pura menjadi kekasihmu. Awalnya memang aku jalani ini dengan semua kebohongan, tapi percayalah jika aku sekarang benar-benar mencintaimu dengan tulus apa adanya!!! Aku akan selalu berada disampingmu.”
Mendengar jawaban tadi, aku bingung harus percaya atau tidak. Karena aku takutkan jika itu hanya akal-akalan putri agar aku bisa lebih tenang. Aaahh..itu pasti akal-akalan dia saja!! Tanpa banyak bicara, aku menghiraukan Putri dan pergi meninggalkannya. Sambil pergi, Putri berteriak “Kamu boleh tidak percaya dengan perkataanku tadi, yang jelas aku akan buktikan semua ini kepada kamu!!”
Sesampainya di rumah, Ibuku memohon-mohon kepadaku untuk memaafkan atas sikapnya. Aku dengan perasaan yang sudah sedikit tenang berbicara “Sudah bu…semua ini bukan salah Ibu. Ini salahku yang mempunyai permohonan aneh seperti itu. Sudahlah tak usah dipikirkan lagi bu, aku baik-baik saja.”
Keesokan harinya,,aku terbangun dari tempat tidurku yang berantakan sekali. Saat aku membuka pintu kamar, aku terkejut melihat Putri yang sudah berada di depan kamarku. Dengan muka yang seolah-olah tidak ada masalah, Putri mengajakku untuk berjalan-jalan ke sebuah taman yang letaknya tak jauh dari rumahku. “Mau apalagi kamu kesini?” ujar aku sambil pergi ke kamar mandi.`Sampai aku keluar kamar mandi, Putri masih berdiri di depan kamarku. “Masih berani juga ya kamu menginjakkan kaki di rumahku? Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!!” ujar Aku dengan nada yang menyentak. Putri berkata “Aku tidak akan pergi sebelum kamu memaafkan aku dan percaya jika aku benar-benar tulus mencintai kamu.” Saat itu, aku muak dengan penjelasan Putri dan langsung menyeretnya keluar dari rumahku.
Tak lama kemudian, Hujan mengguyur sangat deras sekali. Cuaca terasa sangat dingin dan aku bergegas untuk menutup jendela yang masih terbuka lebar. Saat aku menutup jendela tersebut, tak sengaja aku melihat Putri sedang kehujanan dan berdiam diri di depan jendelaku. Putri berkata “Aku akan menunggu kamu sampai kamu mau memaafkan aku.” Aku masih tidak menghiraukan dia dan menutup jendela itu. Setelah itu, aku terus memikirkan Putri dan sesekali mengintipnya dari jendela kamarku. Akhirnya, hatiku luluh karena tak tega melihat penderitaan Putri hanya untuk meminta maaf kepadaku. Aku pun keluar dari rumah dan menjemput Putri yang basah kuyup. Putri pun aku bawa ke dalam rumah dan memberinya handuk untuk mengeringkan badannya yang basah kuyup.
“Apa kamu baik-baik saja? Tentang permintaan maaf kamu itu, aku sudah maafkan kamu!! Apa kamu benar-benar tulus mencintaiku?” ucap aku kepada Putri. Putri menjawab “Tentu saja, aku mau menerimamu!!” Setelah itu, aku berbincang banyak dengan putri dan mengantarnya ia pulang. Keesokan harinya, aku bangun pagi seperti biasa. Saat aku menurunkan kakiku dari tempat tidur, tiba-tiba seluruh badanku ini sulit untuk bergerak. Aku ketakutan dan langsung memanggil Ibuku. Ibuku yang sama-sama panik melihat seluruh tubuhku yang tak bisa digerakkan langsung menelepon ambulans untuk segera membawaku ke rumah sakit. Ambulans pun datang dan membawaku ke sebuah rumah sakit terdekat dengan ditemani ibuku.
Setibanya disana, aku langsung masuk ke dalam ruangan gawat darurat dan diperiksa oleh beberapa dokter ahli disana. Sambil menunggu aku, ibuku menelepon Putri untuk memberitahukan keadaan aku saat ini. Putri pun segera menyusul ke rumah sakit. Tak lama kemudian, dokter keluar dan memanggil Ibu dan Putri untuk berbicara di ruangannya mengenai hasil pemeriksaan aku. Aku masih terbaring dalam sebuah ruangan..tak berdaya..seperti mayat hidup!! Sementara itu, dalam pertemuan Ibu dan Putri dengan dokter yang memeriksaku, Dokter berkata jika virus HIV dalam tubuhku sudah menyebar dengan cepat dan merusak pada system sarafku hingga aku mengalami kelumpuhan. Dokter pun mengatakan jika aku tak akan hidup lebih lama lagi dan mungkin bisa dihitung hari. Padahal, saat itu dokter mengatakan aku akan bertahan hidup selama 6 bulan lagi, dan sekarang masih bulan ke-4.
Ibu dan Putri yang mengetahui hal itu tak kuasa menahan tangis. Ibu dan Putri terlihat syok dan merenung setelaah mendengar hasil itu. “Apakah kita berutahukan saja hal ini?” Tanya Putri kepada Ibu. Ibu yang masih terlihat syok berdiam diri sejenak. Tak lama kemudian, Ibu berbicara jika sebaiknya kita katakan saja yang sebenarnya terjadi.
Ibu dan Putri masuk ke dalam ruangan dimana aku sedang berbaring lemah. Ibu pun mengatakan hasil itu kepadaku. Aku yang mendengar hal itu hanya bisa pasrah dan menangis. “Mengapa cobaan ini engkau berikan kepadaku ya Tuhan?” Ucap aku dalam hati. Selama 5 hari aku dirawat dan hari-hari itu aku ditemani oleh Putri yang setia berada disampingku. Putri adalah orang yang tepat saat aku membutuhkan seseorang dalam kesedihanku ini.
Aku berkata kepada Putri, “Putri, maukah kamu mengabulkan permohonan terakhirku?”.
“Apa?”, jawab Putri.
“Apakah kamu mau menikah denganku? Ini adalah permohonan terakhirku yang jauh hari aku inginkan..” balas Aku.
“Jika itu yang kamu inginkan, aku siap untuk menikah denganmu!! Aku rela menikah denganmu meskipun kau akan pergi tinggalkanku selamanya…” jawab Putri.
Aku pun segera memberitahukan ibu tentang masalah ini. Betapa senangnya karena Ibuku telah menyetujui permintaanku ini meski terlihat iba. Keesokan harinya, kondisiku semakin parah. Detak jantungku semakin cepat dan terasa sangat sakit. Padahal seharusnya hari ini aku bahagia karena pernikahanku akan segera dilaksanakan.
Tak lama kemudian, Putri datang bersama keluarganya yang akan menjadi saksi pernikahanku. Sementara itu, Ibuku sudah menunggu lama sejak pagi tadi menemaniku. Akhirnya, pernikahan dimulai di sebuah ruangan tempat dimana aku dirawat. Mataku berkaca-kaca, sedih bercampur bahagia saat mendengar kata sah dari para wali dan saksi. Setelah itu, kami berdua berpelukan dengan Putri sangat lama sekali karena saat itu, Putri tak menyangka jika aku sudah menutup mata dengan tenang dan pergi dari kehidupan dunia ini.
Cerita ini berakhir dengan perginya aku, dan Putri berjanji bahwa ia akan selalu mengenangku dan akan selalu tersimpan di hati yang terdalam, cinta yang bersemi antara Aku dan Putri selamanya.
The End-
Dari hasil pemeriksaan, Virus tersebut sudah menyerang ke dalam tubuh dengan cepat dan aku dinyatakan akan bertahan hidup selama 6 bulan lagi. Berhari-hari aku mengunci diri di kamar untuk menenangkan diri dari kenyataan ini. Hubungan yang aku jalin selama 5 tahun bersama kekasihku, Ratu kandas setelah mengetahui bahwa aku telah terkena penyakit HIV/AIDS. Lengkap sudah penderitaanku!! Sebulan lamanya aku berdiam diri di rumah, hanya ibuku yang selalu memberiku motivasi untuk tidak menyerah dalam hidup ini. Ibu mengatakan bahwa tak ada yang mustahil di dunia ini, meski penyakitku tak dapat disembuhkan namun jika Tuhan berkehendak lain, keajaiban akan datang menyembuhkan penyakitku ini.
Memang ucapan itu membuatku tenang, namun hanya sementara saja!! Padahal hidupku saat ini bisa dibilang tidak kekurangan, hidupku yang baru berumur 20 tahun ini selalu dipenuhi jika aku menginginkan sesuatu. Aku berkata kepada Tuhan, “Jika ini jalan untukku, aku akan siap menerimanya dengan ikhlas. Namun satu permintaanku sebelum aku tiada, aku ingin merasakan pernikahan dengan seorang gadis yang mau menerimaku dengan kondisi seperti ini.” Ternyata perkataanku tadi, tak disengaja didengar oleh ibuku di balik pintu tanpa sepengetahuanku. Mendengar ucapanku tadi, Ibuku tak kuasa menahan tangis dan ingin sekali mengabulkan permohonanku itu.
Esok harinya, mengingat perkataanku tadi malam, ibuku berencana untuk mencari wanita cantik yang dibayar untuk berpura-pura menjadi kekasihku tanpa sepengetahuanku. Ibu telah mendapatkan wanita cantik itu dan wanita itu bernama putri, 19 tahun. Putri datang ke rumahku dan mengaku bahwa ia adalah anak teman ibunya yang disuruh ibunya untuk memberikan sebuah baju pesanan untuk ibuku. Tak lama kemudian, Ibu memanggilku dan menyuruhku untuk mengantarkan putri pulang karena hari sudah malam. Aku terima saja tanpa mencurigai maksud dari ibuku tadi. Aku pun berkenalan dengan putri dan mengantarkannya pulang. Selama perjalanan, aku bicara banyak dengan putri tidak termasuk penyakitku ini. Sesampainya di rumah putri, lalu putri mengucapkan terima kasih sambil memberikan nomor teleponnya padaku.
Sesampainya di rumah, putri pun mengirim pesan kepadaku untuk menanyakan apakah aku sudah sampai di rumah atau belum. Waktu ke waktu, aku mulai merasa nyaman dengan putri. Selain cantik, putri juga seorang wanita yang sangat baik dan perhatian. Tentang penyakitku ini, aku belum berani untuk mengatakannya kepada Putri, karena aku takut jika Putri mengetahui hal ini, Putri akan menjauh dariku. Esok harinya, Putri mengajakku untuk pergi berjalan-jalan ke sebuah pusat pertokoan. Sesampainya disana, kami berdua pergi ke sebuah restoran kecil dan makan siang disana. Setelah makan, kami berdua berbincang dahulu sambil beristirahat disana selepas berjalan-jalan. Pada perbincangan itu, Putri mengatakan jika ia sudah mengetahui tentang penyakitku ini dari ibuku. Jelas aku kaget mendengarnya dan mengira jika putri tak ingin lagi mendekatiku.
Ternyata, Putri tak menghiraukan masalah penyakitku ini dan ia berkata bahwa ia akan tetap bersamaku meski aku telah mengidap penyakit HIV/AIDS. Aku tak mengira, jika di dunia ini masih ada wanita cantik yang mau berteman denganku ini. Bebanku terlepas selama ini untuk merahasiakan penyakitku ini kepada Putri dan hubungan kami pun menjadi semakin dekat. Akhirnya, aku nyatakan perasaanku kepada Putri di rumahku bahwa aku mencintainya. Ucapanku tadi, membuat putri sejenak berpikir dan berdiam diri. Dalam hati, betapa bodohnya aku mengungkapkan perasaanku ini!! Mana mau Putri denganku yang mempunyai penyakit mematikan ini.
Tak lama kemudian, Putri berkata kepadaku bahwa ia merasakan hal yang sama denganku bahwa putri juga telah mencintaiku. Hidupku serasa hidup kembali dan ternyata Tuhan telah memberikan jalan untuk permohonan terakhirku ini. Kami pun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang bahagia. Mengingat hidupku yang tinggal 4 bulan lagi, aku ingin mengajak Putri untuk menikah denganku meski nantinya aku tak dapat menyentuhnya karena penyakitku ini. Yang penting, menurutku pernikahan adalah hidup yang sempurna di dunia ini sebelum masa hidupku habis.
Tugas yang diberikan Ibuku kepada putri, dilaksanakan dengan baik. Ibuku berkata kepada putri, bahwa ia akan membayar lebih kepada putri jika ia melakukan tugasnya sampai masa hidupku telah habis dan masih menjadi kekasihku. Ucapan tersebut, terdengar saat aku sedang membawakan minum untuk putri. Mendengar perkataan tersebut, jelas aku kecewa dan sangat kesal terhadap ibuku yang telah membohongiku selama ini. Ternyata itu adalah perbuatan ibuku yang menyuruh Putri untuk berpura-pura menjadi kekasihku!! Dengan cepat aku menghampiri mereka yang sedang berbincang-bincang di ruang tamu. Dengan muka marah, aku bilang kepada ibuku “Bu, apa maksud semua ini? Mengapa ibu melakukan ini semua?”. Ibu dan Putri terlihat sangat kaget dan panic saat aku berkata seperti itu. Mereka hanya diam, menundukkan kepala dan tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan yang aku berikan. “Mengapa kalian semua diam?”, tambah aku dengan nada menyentak.
Akhirnya Ibu menjawab, bahwa ia tak sengaja mendengar pembicaraanku dahulu kala yang menginginkan pernikahan sebagai permohonan terakhirku.Ibu tak tega mendengarnya dan tidak bermaksud untuk menyakiti hati aku. Ibu hanya mengira bahwa wanita mana yang mau dengan lelaki berpenyakit seperti aku ini, maka dari itu Ibu mencari seorang wanita agar aku bisa bahagia. Sementara itu, Putri hanya terdiam dan terlihat merasa bersalah. “Jadi selama ini kamu hanya mempermainkan aku dan tentang hubungan yang kita jalani ini sebenarnya hanya kebohongan saja?” Tanya Aku kepada Putri. Putri berusaha menjelaskan, namun aku tak ingin mendengarkan penjelasannya. Bagiku, semua ini sudah cukup jelas!! AKu bergegas pergi meninggalkan mereka dan keluar dari rumah.
Putri berusaha mengejarku dan memberikan penjelasan. Putri berkata “Aku minta maaf sebelumnya. Memang benar jika aku telah disuruh ibumu untuk berpura-pura menjadi kekasihmu. Awalnya memang aku jalani ini dengan semua kebohongan, tapi percayalah jika aku sekarang benar-benar mencintaimu dengan tulus apa adanya!!! Aku akan selalu berada disampingmu.”
Mendengar jawaban tadi, aku bingung harus percaya atau tidak. Karena aku takutkan jika itu hanya akal-akalan putri agar aku bisa lebih tenang. Aaahh..itu pasti akal-akalan dia saja!! Tanpa banyak bicara, aku menghiraukan Putri dan pergi meninggalkannya. Sambil pergi, Putri berteriak “Kamu boleh tidak percaya dengan perkataanku tadi, yang jelas aku akan buktikan semua ini kepada kamu!!”
Sesampainya di rumah, Ibuku memohon-mohon kepadaku untuk memaafkan atas sikapnya. Aku dengan perasaan yang sudah sedikit tenang berbicara “Sudah bu…semua ini bukan salah Ibu. Ini salahku yang mempunyai permohonan aneh seperti itu. Sudahlah tak usah dipikirkan lagi bu, aku baik-baik saja.”
Keesokan harinya,,aku terbangun dari tempat tidurku yang berantakan sekali. Saat aku membuka pintu kamar, aku terkejut melihat Putri yang sudah berada di depan kamarku. Dengan muka yang seolah-olah tidak ada masalah, Putri mengajakku untuk berjalan-jalan ke sebuah taman yang letaknya tak jauh dari rumahku. “Mau apalagi kamu kesini?” ujar aku sambil pergi ke kamar mandi.`Sampai aku keluar kamar mandi, Putri masih berdiri di depan kamarku. “Masih berani juga ya kamu menginjakkan kaki di rumahku? Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!!” ujar Aku dengan nada yang menyentak. Putri berkata “Aku tidak akan pergi sebelum kamu memaafkan aku dan percaya jika aku benar-benar tulus mencintai kamu.” Saat itu, aku muak dengan penjelasan Putri dan langsung menyeretnya keluar dari rumahku.
Tak lama kemudian, Hujan mengguyur sangat deras sekali. Cuaca terasa sangat dingin dan aku bergegas untuk menutup jendela yang masih terbuka lebar. Saat aku menutup jendela tersebut, tak sengaja aku melihat Putri sedang kehujanan dan berdiam diri di depan jendelaku. Putri berkata “Aku akan menunggu kamu sampai kamu mau memaafkan aku.” Aku masih tidak menghiraukan dia dan menutup jendela itu. Setelah itu, aku terus memikirkan Putri dan sesekali mengintipnya dari jendela kamarku. Akhirnya, hatiku luluh karena tak tega melihat penderitaan Putri hanya untuk meminta maaf kepadaku. Aku pun keluar dari rumah dan menjemput Putri yang basah kuyup. Putri pun aku bawa ke dalam rumah dan memberinya handuk untuk mengeringkan badannya yang basah kuyup.
“Apa kamu baik-baik saja? Tentang permintaan maaf kamu itu, aku sudah maafkan kamu!! Apa kamu benar-benar tulus mencintaiku?” ucap aku kepada Putri. Putri menjawab “Tentu saja, aku mau menerimamu!!” Setelah itu, aku berbincang banyak dengan putri dan mengantarnya ia pulang. Keesokan harinya, aku bangun pagi seperti biasa. Saat aku menurunkan kakiku dari tempat tidur, tiba-tiba seluruh badanku ini sulit untuk bergerak. Aku ketakutan dan langsung memanggil Ibuku. Ibuku yang sama-sama panik melihat seluruh tubuhku yang tak bisa digerakkan langsung menelepon ambulans untuk segera membawaku ke rumah sakit. Ambulans pun datang dan membawaku ke sebuah rumah sakit terdekat dengan ditemani ibuku.
Setibanya disana, aku langsung masuk ke dalam ruangan gawat darurat dan diperiksa oleh beberapa dokter ahli disana. Sambil menunggu aku, ibuku menelepon Putri untuk memberitahukan keadaan aku saat ini. Putri pun segera menyusul ke rumah sakit. Tak lama kemudian, dokter keluar dan memanggil Ibu dan Putri untuk berbicara di ruangannya mengenai hasil pemeriksaan aku. Aku masih terbaring dalam sebuah ruangan..tak berdaya..seperti mayat hidup!! Sementara itu, dalam pertemuan Ibu dan Putri dengan dokter yang memeriksaku, Dokter berkata jika virus HIV dalam tubuhku sudah menyebar dengan cepat dan merusak pada system sarafku hingga aku mengalami kelumpuhan. Dokter pun mengatakan jika aku tak akan hidup lebih lama lagi dan mungkin bisa dihitung hari. Padahal, saat itu dokter mengatakan aku akan bertahan hidup selama 6 bulan lagi, dan sekarang masih bulan ke-4.
Ibu dan Putri yang mengetahui hal itu tak kuasa menahan tangis. Ibu dan Putri terlihat syok dan merenung setelaah mendengar hasil itu. “Apakah kita berutahukan saja hal ini?” Tanya Putri kepada Ibu. Ibu yang masih terlihat syok berdiam diri sejenak. Tak lama kemudian, Ibu berbicara jika sebaiknya kita katakan saja yang sebenarnya terjadi.
Ibu dan Putri masuk ke dalam ruangan dimana aku sedang berbaring lemah. Ibu pun mengatakan hasil itu kepadaku. Aku yang mendengar hal itu hanya bisa pasrah dan menangis. “Mengapa cobaan ini engkau berikan kepadaku ya Tuhan?” Ucap aku dalam hati. Selama 5 hari aku dirawat dan hari-hari itu aku ditemani oleh Putri yang setia berada disampingku. Putri adalah orang yang tepat saat aku membutuhkan seseorang dalam kesedihanku ini.
Aku berkata kepada Putri, “Putri, maukah kamu mengabulkan permohonan terakhirku?”.
“Apa?”, jawab Putri.
“Apakah kamu mau menikah denganku? Ini adalah permohonan terakhirku yang jauh hari aku inginkan..” balas Aku.
“Jika itu yang kamu inginkan, aku siap untuk menikah denganmu!! Aku rela menikah denganmu meskipun kau akan pergi tinggalkanku selamanya…” jawab Putri.
Aku pun segera memberitahukan ibu tentang masalah ini. Betapa senangnya karena Ibuku telah menyetujui permintaanku ini meski terlihat iba. Keesokan harinya, kondisiku semakin parah. Detak jantungku semakin cepat dan terasa sangat sakit. Padahal seharusnya hari ini aku bahagia karena pernikahanku akan segera dilaksanakan.
Tak lama kemudian, Putri datang bersama keluarganya yang akan menjadi saksi pernikahanku. Sementara itu, Ibuku sudah menunggu lama sejak pagi tadi menemaniku. Akhirnya, pernikahan dimulai di sebuah ruangan tempat dimana aku dirawat. Mataku berkaca-kaca, sedih bercampur bahagia saat mendengar kata sah dari para wali dan saksi. Setelah itu, kami berdua berpelukan dengan Putri sangat lama sekali karena saat itu, Putri tak menyangka jika aku sudah menutup mata dengan tenang dan pergi dari kehidupan dunia ini.
Cerita ini berakhir dengan perginya aku, dan Putri berjanji bahwa ia akan selalu mengenangku dan akan selalu tersimpan di hati yang terdalam, cinta yang bersemi antara Aku dan Putri selamanya.
The End-
Langganan:
Postingan (Atom)